pengguna youtube indonesia

Data YouTube Indonesia: Konten Musik dan Hiburan Raih Banyak Views

Kalau buka aplikasi atau website YouTube apa yang Anda cari?

Kalau saya, di waktu jam-jam kerja mampir ke youtube buat dengerin lagu sambil menuntaskan deadline. Kala senggang saya lebih suka nonton konten yang membahas teori konspirasi dari Nessie Judge, cari ilmu digital marketing, atau lihat-lihat konten memnghibur seperti Mak Beti dan mini seri dari iBiG Digital.

Kalau saya daripada streaming di handphone bikin batre low atau install aplikasi streaming yang bikin laptop saya jadi lemot, saya lebih suka nonton di YouTube karena lebih praktis. Bagaimana dengan Anda? Suka denger musik di YouTube sambil kerja juga?

Tenang saja, kita tidak sendirian. Ada banyak orang yang juga mendengarkan music di YT. Nah, artikel ini akan menampilkan data YouTube Indonesia berdasarkan penggunaannya.

Konten Musik di YouTube

Dikutip dari Mashable oleh Matt Binder, banyak juga orang yang buka YT untuk mengakses musik secara gratis. Sebanyak 47 persen dari konsumsi music global berasal dari YT berdasarkan data dari Federasi Internasional Industri Phonographic.

Tidak sesederhana itu saja, banyak orang memperoleh lagu secara illegal dari YT, dengan beberapa situs converter seperti www.youtube-mp3.org dan lainnya. Sebanyak 38 persen pendengar musik di seluruh dunia mengonsumsi musik melalui unduhan ilegal. Dari orang-orang itu, 32 persen mengunduh musik melalui akses streaming gratis yang dimanipulasi.

Nah, bagaimana dengan royalty dan hak cipta? Tentu dua tahun kebelakang YT telah menggalakkan copyright. Video yang terdeteksi konten Anda terkena copyright YouTube secara illegal akan langsung dikenakan sanksi, mulai dari pemberhentian monetisasi, konten yang di take down, sampai di banned seumur hidup.

Masalah lainnya adalah kontek royalty yang membingungkan. YouTube hanya membayar kurang dari $1 sementara aplikasi streamer seperti spotify membayar sekitar $20. Tapi, sekarang YT menawarkan rencana untuk YouTube Music sebesar $9,99 dan YouTube Premium seharga $11,99.

Yah, siap-siap saja untuk membayar apa yang Anda dengar di YouTube.

Hiburan

Selain mendengarkan music, sebagian orang mencari konten yang menghibur di YouTube. Google menyatakan bahwa 57 persen pengguna YouTube mencari konten hiburan serta 86 persen juga menyatkan terbiasa mengunjungi situs untuk mendapatkan informasi yang baru.

Tahukah Anda, dari segi kuantitas penonton, YT sudah mulai menggeser televisi sebagai media yang paling sering diakses orang Indonesia. Sebanyak 53 persen orang mengakses YouTube setiap hari. Tapi, memang sebagian besar konten di YT merupakan tayangan yang telah ada di TV. Faktanya, pengguna Indonesia memang sering munggunakan YT untuk menonton rekaman televisi yang tidak sempat mereka tonton.

Misalnya saja, channel YouTube populer bagi pengguna Indonesia salah satunya adalah media televisi seperti Indosiar memiliki 1,8 juta subscriber dan jumlah view lebih dari 1,3 miliar dari seluruh video yang mereka unggah. Sementara RCTI mendapatkan 1,4 juta subscriber dengan jumlah view lebih dari 1,3 miliar.

 

Informasi baru

Selain hiburan, pengguna juga mengakses YouTube sebagai media pembelajaran. Banyak konten yang dibuat oleh creator lokal untuk berbagi materi. Mereka dengan sukarela membagikan insight secara gratis. Seringkali membagikan pengalaman berharga yang bisa dijadikan pembelajaran bagi orang lain.

Bisa jadi karena behavior ini, anak-anak di generasi selanjutnya lebih suka menonton untuk belajar daripada membaca. Seiring perkembangan teknologi, kebiasaan dan cara pandang sebuah generasi juga akan berubah beriringan.

Well, persaingan pun akan semakin ketat karena banyak orang yang bisa menguasai banyak hal secara otodidak. Beberapa lapangan pekerjaan pun pasti akan bergeser dan digantikan oleh mesin. Tapi, memang tidak akan luput dari sentuhan tangan manusia, hanya persaingannya saja yang semakin tinggi.

Masyarakat Urban VS Masyarakat Rural

Perbedaan kepentingan menggunakan YouTube juga terlihat dari geografis penggunanya. Ada tujuan yang berbeda antara pasar urban dan rural atau pedesaan. Kini masyarakat yang tinggal di desa semakin mudah untuk mengakses internet.

Minat mereka untuk mengakses YouTube juga semakin meningkat. Ada beberapa faktor di antaranya yaitu, infrastruktur penyediaan internet yang semakin baik, harga paket internet yang terjangkau, dan konten yang relevan dengan mereka.

Secara umum, masyarakat urban lebih menikmati konten lifestyle, travel, dan video tutorial. Sementara masyarakat rural lebih tertarik dengan konten yang memberikan hiburan secara langsung seperti music, komedi, dan sepak bola.

 

Apapun alasan penggunaan YouTube, kita harus dapat menggunakan YouTube dengan bijak. Apalagi, banyak pula fenomena-fenomena media sosial yang patut kita waspadai, termasuk fenomena elsagate di YouTube.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *